hatiku yang resah gelisah sambil bergetar
perlahan hilang dari hadapanmu
cinta maafkan aku
cinta maafkan aku

kaki di peron kereta
bagaikan kertas putih
yang tidak bertuliskan apapun

tanpa ucap s’lamat tinggal
kereta pertama ke kota yang tak aku kenal

ah
karena aku menyukaimu
aku lelah
dengan semua
dan mulai pergi

khayalan yang terbayang-bayang pada jendela
waktu yang telah berlalu ilusi
untungnya aku bisa melihat mimpi
khayalan yang terbayang-bayang di langit ini
awan hujan seperti kan menangis
oh kejamnya sang cinta
oh kejamnya sang cinta

jika berc’rita padamu
dengan pandangan mata yang sedih
pastinya kau hentikan

satu keputusan bodoh
kumohon engkau janganlah lagi
mencari diriku

ah
sekarang pun
ku masih suka
tetap suka
ku kan menghilang
tuk selamanya

meskipun air mata mengalir tanpa henti
kenangan itu merupakan angan
senang kita berdua pernah bertemu
meskipun air mata mengalir tanpa henti
tidak bisa menghapus rasa cinta
cinta maafkan aku
cinta maafkan aku

khayalan yang terbayang-bayang pada jendela
waktu yang telah berlalu ilusi
untungnya aku bisa melihat mimpi
khayalan yang terbayang-bayang di langit ini
awan hujan seperti kan menangis
oh kejamnya sang cinta
oh kejamnya sang cinta

terpisah sangat jauh
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: