Hari itu hari minggu Nabilah, Shania, Lidya, Viny, dan Della sedang berjalan-jalan di koridor sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tidak mereka datangi sejak mereka lulus 2 tahun yang lalu.

Della : "Eh inget gak, dulu lorong koridor ngga kaya gini kan?"
Viny : "Iya del, sekarang udah direnovasi deh kayaknya."
Lidya : "Eh liat, itu kayaknya Bu Ayen deh. Guru Matematika yang dulu sering marah-marah kalo dikelas." sambil melihat ke arah seorang wanita di ruang guru.
Della : "Wah iya, dia tuh bukan marah-marah. Itu namanya ngajarnya tegas"
Nabilah : "Oh iya, aku juga masih inget waktu aku berdiri sendirian sambil hormat ke bendera di lapangan" menunjuk lapangan sekolah
Shania : "Ya itumah salah kamu sendiri, siapa suruh dateng sekolah telat. hahaha"

Mereka saling berbincang dan bercanda tentang sekolah mereka yang lalu. Hari semakin senja dan mereka pun telah selesai melepas kerinduan di masa-masa SMP, mereka ber-5 pun pulang kerumah masing-masing.
Keesokan harinya mereka kembali sekolah seperti biasa. Nabilah satu kelas dengan Shania, sedangkan Lidya, Viny, dan Della berbeda sekolah. Nabilah dan Shania sekolah di SMA Negeri di Jakarta sedangkan Lidya, Viny, dan Della sekolah di SMK Negeri di kota Jakarta.
Namun mereka tetap bersahabat karena kedekatan mereka sejak masih SMP.

Hari senin, Nabilah tengah menunggu bis sekolah didepan rumahnya dan tidak lama bis sekolah pun datang lalu Nabilah naik ke bis tersebut. Dia langsung duduk di bangku kelima dari depan yang disebelahnya telah ada Shania.
Nabilah duduk disamping jendela bus sedangkan Shania disebelahnya. Nabilah pun menyapa Shania.

Nabilah : "Shan, seru ya kemarin ke SMP. Kapan ya kita bisa kesana lagi?"
Shania : "Iya, tapi kemarin sayangnya cuma kita-kita aja yang dateng. Kalo semua temen kita dateng pasti lebih seru."
Nabilah : "Iya juga sih, tapi menurut aku kemarin tuh udah seru banget tau soalnya aku bareng sahabat-sahabat aku. Haha"

Jarak ke sekolah masih agak jauh, Nabilah terus ngajak Shania ngobrol. Lama-kelamaan Shania pun capek, akhirnya dia membiarkan Nabilah karena terlalu cerewet.
Nabilah pun bosan dan dia mencari kesibukan dengan melihat pemandangan disamping jendela. Tapi saat dia melihat kebelakang...
Nabilah melihat seorang laki-laki yang sedang melihat kesamping jendela.

Nabilah pun bicara dalam hati :
"Cowok itu siapa ya? Keren banget. kok aku baru liat.."
Si laki-laki pun melihat ke arah Nabilah. Dan Nabilah langsung menunduk tersipu malu.

Tidak lama kemudian bis pun tiba disekolah, dan semua murid turun dari bis. Nabilah tetap memperhatikan laki-laki tadi, dan..
Nabilah : "Kok kayaknya ada yang kurang ya.."
Si laki-laki lupa membawa tas yang ditaruh ditempat menyimpan barang diatas bangku penumpang bis. Nabilah memperhatikan tas berwarna merah tersebut. Dan akhirnya dia mengejar si laki-laki untuk memberikan tas miliknya..
Nabilah : "Hey, tas kamu ketinggalan nih." sambil ter engah-engah
Laki-laki : "Wah, iya. Hehe aku lupa soalnya disekolah aku yang sebelumnya aku nggak biasa bawa tas. Makasih ya"
Nabilah : "Iya sama-sama. Ohya, nama kamu siapa?"
Laki-laki : "Namaku Fajar."
Nabilah : "Oh, aku Nabilah" dengan gayanya yang agak centil.
Nabilah : "Kamu murid baru ya?"
Fajar : "Iya."
Nabilah : "Kelas?"
Fajar : "Sebelas IPA 1"
Nabilah : "Oh, kelas sebelah. Aku kelas 11 IPA 2"
Fajar : "Yaudah aku kekelas dulu ya."
Nabilah : "Iya, bye."

Nabilah : "Lumayan juga tuh cowok.."

Keesokan harinya Nabilah dan teman-temannya melihat Fajar dan temannya disekolah.
Nabilah : "GoodMorning" ke Fajar dan teman-temannya.
Fajar cuek nggak terlalu merespon..
Sahabat Nabilah berusaha menghiburnya.

Shania : "Udahlah bil, cowok itu pemalu. Cuma pasang tatapan keren aja."

Hubungan Nabilah dan Fajar semakin dekat, itu karena mereka sering ngobrol ditaman sekolah, dikantin, dan di bis sekolah. namun hubungan mereka masih sebatas teman..
Nabilah menyadari jika Fajar menganggap Nabilah sebagai teman, padahal Nabilah menginginkan lebih dari itu.

Keesokan harinya Nabilah mengajak Fajar nonton film di bioskop.

Nabilah : "Jar, besok kamu ada acara ngga?"
Fajar : "Ngga, emang kenapa Bil?"
Nabilah : "Ada Film baru Jar, besok nonton yuk di bioskop."
Fajar : "Hmmm.." berpikir.
Nabilah : "Mau yaa.. Mau.."
Fajar : "Mau, apa sih yang ngga buat temen aku.."

Ekspresi Nabilah tiba-tiba menjadi datar, dan ia mendadak pergi.
Setibanya dirumah sepulang sekolah Nabilah merenung dan bicara sendiri di kamarnya.

Nabilah : "Masa dia terus bilang aku temennya sih. Aku emang temennya tapi apa ngga bisa lebih dari itu?"

Nabilah menangis sendiri dan merasa sangat tersiksa karena cinta yang sementara itu..

Saat esok harinya, Nabilah dan Fajar nonton di bioskop bersama tapi Nabilah tidak terlalu senang karena anggapan Fajar bahwa Nabilah adalah temannya.
Hari-hari pun berlalu begitu saja. Fajar masih menganggap bahwa Nabilah adalah temannya.
Waktu memang tidak terasa, kenaikan kelas sebentar lagi. Sepulang sekolah Fajar pun minta maaf kepada teman-temannya terutama Nabilah karena Fajar bilang dia mau pergi ke Jepang dan akan sekolah disana.

Fajar : "Bil, maafin aku ya kalo aku punya salah sama kamu."
Nabilah : "Loh, kenapa? kok tiba-tiba minta maaf gitu?"
Fajar : "Aku mau pergi dan tinggal di Jepang bil."
Nabilah : "Ngapain ke Jepang?"
Fajar : "Orang tua aku ada urusan kerja disana, adik aku juga ikut. Makanya aku juga disuruh ikut."
Nabilah : "Plis Jar, kamu disini aja.."
Fajar : "Maaf ya Bil, aku gak bisa.. Maaf banget."

Nabilah kembali dengan kesedihannya, bahkan lebih sedih dari kemarin.
Nabilah : "Mulai besok pasti bakal beda dari hari ini. Semuanya pasti terasa sepi."

Fajar punya sahabat dikelasnya, namanya Alldy dan Rizal. Fajar juga bilang ke mereka berdua kalau dia mau ke Jepang.

Fajar : "Eh bro, gw mau pergi ke Jepang.." dengan nada datar dan agak sedih
Rizal : "Ngapain?"
Fajar : "Ikut orang tua gw yang kerja disana."
Rizal : "Bukannya orang tua kita kerja di perusahaan yang sama ya?"
Fajar : "Iya."
Rizal : "Kok ngga ke Jepang ya?"
Fajar : "Mungkin belum ada panggilan dari sana."
Alldy : " Iya, terus?"
Fajar : "Gw titip Nabilah ke lu ya Dy."
Alldy : "Hah? Maksudnya?"
Fajar : "Gw tau dia suka sama gw, tapi gw gak bisa bales perasaannya itu."
Alldy : "Kenapa?"
Fajar : "Karena gw ngerasa nggak cocok aja sama dia. Tapi lu suka kan sama dia?"
Alldy : "Iya, terus mau lu gimana?"
Fajar : "Ya gw maunya lu jaga Nabilah, lu hibur, buat dia lupa sama gw."
Alldy : "Oke, gw akan jaga dia, hibur dia, dan buat dia lupa sama lu."
Fajar : "Iya, Makasih banget ya bro.." (sambil menepuk bahu Rizal dan Alldy)
Rizal : "Iye, jangan lupain kita-kita ya."
Fajar : "Pasti, mention twitter gw aja kalo ngobrol."
Alldy, Rizal : "Oke.."
Fajar : "Gw pulang duluan ya."
Alldy, Rizal : "Iya."

-----------------------------------------------------------------------------

Fajar telah tiba di Jepang, dan dia tinggal di kota Dazaifu, Perfektur Fukuoka, Jepang, dimana di kota tersebut lah orang tua Fajar bekerja. Awalnya ia tidak nyaman tinggal disana karena rindu Indonesia, mungkin karena berbedanya musim, budaya, bahasa yang berbeda. Tetapi lama-kelamaan Fajar bisa menyesuaikan diri disana.
Karena Fajar belum menyelesaikan sekolah SMA-nya, akhirnya dia melanjutkan sekolahnya di Jepang. Keadaan sekolah di Jepang memang sedikit berbeda dengan Indonesia, tapi tidak jauh berbeda. Fajar berangkat ke sekolah dengan sepeda yang dibelikan orang tuanya karena sekolahnya lumayan jauh jika berjalan kaki.
Awal Fajar masuk sekolah ia memang agak bingung karena tidak terlalu lancar dan mengerti bahasa Jepang, dan yang membuat bingungnya lagi, dia melihat seorang perempuan sekelasnya berwajah Indonesia.
Saat bel pulang sekolah berbunyi, Fajar masih memperhatikan perempuan tersebut. Ternyata jalan pulang sekolahnya satu arah, dan Fajar menghentikan laju sepeda di sebelah perempuan tersebut beranikan diri untuk berkenalan padanya.

Fajar : "Hi Sumimasen, Jikoshokai mo ii desuka? (Hai permisi, boleh kenalan?)"
Perempuan : "Hai, ii desu. (Iya, boleh)"
Fajar : "Watashi wa Fajar desu. Indonesia kara kimashita. Douzo Yoroshiku o Negaishimasu. (Saya Fajar, dari Indonesia. Senang berkenalan dengan anda)"
Perempuan : "Kamu dari Indonesia?"
Fajar : "Kamu orang Indonesia juga?"
Perempuan : "Iya, tapi aku sekolah disini jadi aku tinggal disini, di Jepang."
Fajar : "Oh, nama kamu siapa?"
Perempuan : "Nama aku Riskha Fairunissa, panggil aja 'Ikha'."
Fajar : "Ohya Ikha, kamu tinggal dimana?"
Ikha : "Di Tsukushi, Dazaifu."
Fajar : "Satu arah dong. aku juga di Dazaifu tapi di Shiyakusho."
Ikha : "Kalo gitu asik dong, aku boleh kan main kerumah kamu sekali-sekali."
Fajar : "Berkali-kali juga boleh kok, haha. Pulang mau pulang bareng gak?"
Ikha : "Mm.. Kamu bukan orang jahat kan?"
Fajar : "Haha, ya bukan lah.. Ayo bareng.."
Ikha : "Hmm boleh deh. Kamu naik sepeda?"
Fajar : "Iya, naik aja dibelakang. Aku anter kamu sampe depan rumah kamu."

Ikha pun pulang bersama dengan Fajar. Sesampainya didepan rumah Ikha, Ikha pun turun dan bilang terima kasih kepada Fajar.

Ikha : "Jar, itu rumah aku didepan. Yang temboknya warna biru."
Fajar : "Oke.."
Ikha : (turun dari sepeda) "Makasih ya Jar."
Fajar : "Iya Kha, besok berangkat jam berapa?"
Ikha : "Kalo aku biasa berangkat sekolah jam 8.20."
Fajar : "Emang masuk jam berapa? Besok aku kan lewat sini, kita berangkat bareng ya, mau ngga?"
Ikha : "Masuk jam 8.50. Oke, aku tunggu jam 8.20 ya."
Fajar : "Pantesan tadi aku kesekolah masih sepi. Eh Kha, boleh minta nomer Hp kamu gak?
Ikha : "Buat apa?"
Fajar : "Ya, buat nanya-nanya tentang Jepang dan kalo misalnya aku ada perlu jadi gampang."
Ikha : "Hmm.. yaudah deh, biasanya aku nggak segampang ini loh ngasih nomer Hp ke orang yang baru aku kenal."
Fajar : "Tenang aja Kha, aku gak akan jahat sama kamu kok, haha."
Ikha : "Oke deh, ni nomernya. (sambil menyebutkan nomor hp nya)"
Fajar : "Oke, makasih ya Kha, aku pulang dulu ya."
Ikha : "Iya, hati-hati ya."

Fajar pun pulang dengan perasaan senang karena mendapatkan teman baru dan bisa bahasa Indonesia. Sesampainya dirumah, dia langsung istirahat dirumah. Sambil berbaring di tempat tidur kamarnya, Fajar membuka akun twitternya lewat ponsel, dan saat dilihat tab mention, ternyata ada mention dari sahabatnya, Rizal sehari yang lalu.
Mention itu bertuliskan : "Jar, orang tua gw ada panggilan kerja ke Jepang. Gw ikut, dan berangkat kesana minggu depan."
Fajar berkata dalam hati : "Wah asik nih, gw jadi ada temen disini." akhirnya Fajar membalas mention tersebut. Fajar : "Serius lu? org tua lu satu perusahaan kan? tinggal di Shiyakusho, Dazaifu, aja. dket sama kantornya."
Ternyata Rizal langsung membalasnya dan mereka pun saling balas-membalas mention.
Rizal : "Disitu ada sekolah gak? kalo lu sekolah dimana?"
Fajar : "Ada lah, gw sekolah di Ninshitetsu, Dazaifu, Fukuoka."
Rizal : "Sekolahnya yang mana? ada 3 ama gitu, haha."
Fajar : "Itu yang Ninshitetsu. Kalo Dazaifu kota-nya, Fukuoka provinsi-nya kalo di Indonesia mah."
Rizal : "Oke, nanti gw bilangin orang tua gw. Kasih tau aja alamat rumah lu."

Fajar pun memberikan alamat rumahnya ke Rizal.

Keesokan harinya, Fajar berangkat dari rumahnya ke rumah Ikha dan sampai di rumah Ikha pukul 8.15 dan Ikha sudah ada didepan rumahnya.
Ikha : "Masih lima menit lagi Jar, kok kamu udah dateng?"
Fajar : "Kamu aja udah nunggu kan?"
Ikha : "Hehe, iya. Mau berangkat sekarang?"
Fajar : "Yaudah deh, naik."

Dijalan, mereka berdua saling ngobrol dan bercanda. Ya, sebatas teman biasa.
Fajar : "Ikha, kok kamu bisa ada di Jepang sih. Bukan di Indonesia?"
Ikha : "Iya, aku dapet beasiswa. Jadi aku disini sejak 2 tahun yang lalu.
Fajar : "Selama 2 tahun kamu tinggal sama siapa?"
Ikha : "Aku tinggal sama ibu dan kakak aku, karena mereka khawatir kalo aku sendiri disini."
Fajar : "Oiya, yang seru disini tuh apa sih?"
Ikha : "Banyak, ada pantainya, ada Event banyak gitu."
Fajar : "Wah, sekali-sekali ajakin aku dong kalo ada event kaya gitu."
Ikha : "Kamu mau? bulan depan ada Festival Musim Panas di Ohori Park loh."
Fajar : "Mau dong, dimana tuh? aku gak tau tempatnya."
Ikha : "Aku tau, pokoknya sehari sebelum Festival aku bilangin deh."
Mereka pun tiba disekolah dan belajar seperti biasa disekolah.

Sepulang sekolah, mereka pulang bersama seperti biasanya.. Sesampainya dirumah, Fajar kembali kepada rutinitasnya dirumah. Mengerjakan tugas sekolah, merapikan kamar, main games, dan... Online twitter.
Fajar membuka tab Mention di twitternya dan lagi-lagi terlihat nama Rizal disitu..
Rizal : "Jar, gw ke Jepang tapi waktunya dimundurin."
Fajar membalasnya dan seperti biasa, Rizal langsung membalas juga.
Fajar : "Yah, kenapa?"
Rizal : "Ngga tau orang tua gw Jar."
Fajar : "Yah, yaudahlah tapi lu nanti tetep kesini kan?"
Rizal : "Iya, tapi gw gak tau kapan."
Fajar : "Yaudahlah, kalo lu mau kesini mention gw lagi aja. Gw on terus kok."
Rizal : "Ok."

Fajar berkata dalam hati : "Yah, gw gajadi nambah temen disini dalam waktu cepet. huh, gapapa lah. untung ada Ikha."

Keesokan harinya Fajar kembali ke rutinitas sekolahnya, dan seperti biasa dia berangkat dan pulang sekolah bersama Ikha. Lama kelamaan hubungan mereka semakin dekat,
dan pada suatu hari disaat pulang sekolah mereka pulang bersama dan Ikha berkata dalam hati : "Ah Jar, mungkit buat kamu aku cuma teman sekelas yang jalan pulangnya se arah. Keberadaan aku seperti angin, cuma sepintas buat kamu. Mungkin suatu hari nanti, ini akan jadi kenangan yang gak bisa dilupain buat aku.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Rizal ke Jepang juga. Dan dia menuju tempat yang diberitahu Fajar beberapa waktu yang lalu lewat Twitternya.
Sesampainya di Jepang, Rizal baru memberi tahu kepada Fajar bahwa ia sudah sampai di Jepang. Fajar pun merasa senang dan ia menanyakan alamat rumah Rizal.
Mereka saling bercerita dan Fajar menceritakan bahwa dia punya teman orang Indonesia dan bisa bahasa Indonesia tentunya.
Fajar : "Gw punya temen Zal, cewek. Dia orang Indonesia dan dia bisa bahasa Indonesia."
Rizal : "Yang bener Jar? Kenalin ke gw dong."
Fajar : "Oke, besok kan gw libur sekolah, gw ajak lu kerumahnya deh. Tapi gw izin dulu ke dia boleh gak gw kerumahnya bawa temen.. Ya."
Rizal : "Oke.."

Fajar memberitahukan kepada Ikha lewat sms bahwa temannya baru datang dari Indonesia dan ingin berkenalan.
Fajar : "Kha, aku punya temen yang baru dateng ke sini, ke Jepang. Orangtuanya temen orangtua aku, satu perusahaan. dia ikut orangtuanya kesini Kha."
Ikha : "Oh, gitu.. Terus kenapa Jar?"
Fajar : "Aku mau ngenalin sama kamu. Besok aku sama dia kerumah kamu ya."
Ikha : "Mau kerumah jam berapa?"
Fajar : "Sekitar jam 9 pagi lah."
Ikha : "Yaudah, aku tunggu ya.."
Fajar : "Oke Ikha, makasih yaa.."
Ikha : "Iya, sama-sama."

Keesokan harinya, Fajar dan Rizal datang kerumah Ikha lalu Rizal dan Ikha berkenalan dan sekarang mereka berdua telah berteman.
Mereka mengobrol bersama tapi Rizal dapat sms dari orangtuanya agar dia segera pulang kerumah. Rizal pun pulang kerumahnya tapi Fajar masih dirumah Ikha dan mereka berdua masih mengobrol bersama.
Ikha : "Jar, hari ini jadi kan?"
Fajar : "Maksudnya?"
Ikha : "Itu loh, malam ini kan ada Festival Musim Panas. Katanya kamu mau dateng?"
Fajar : "Oh, iya mau. Pokoknya kalo mau berangkat sms aku aja nanti ya."
Ikha : "Oke Jar, siap."
Fajar memutuskan untuk segera pulang karena dia sudah terlalu lama dirumah Ikha.

Sekitar jam 7.00 malam, Ikha mengirim pesan singkat kepada Fajar yang isinya : "Jar, kamu berangkat duluan ya ke Festival, aku ada urusan dulu sama keluarga aku, nanti aku nyusul ya, bye."

Fajar tiba ditempat Festival sendirian, dia tidak tau harus berbuat apa karena tidak ada Ikha yang bisa memberitahunya. Tidak lama kemudian ada seorang cewek yang menyapa Fajar.
Cewek : "Kon'nichiwa, nazedesu ka? Anata ga konran shite iru you ni miemasu. (Halo, ada apa? sepertinya kamu sedang bingung.)"
Fajar : (dalam hati) "Ni cewek ngomong apa?" Fajar langsung mengeluarkan kamus kecil bahasa Jepang-Indonesia yang selalu ia bawa dari saku celananya.
Cewek : "Rikai shite inai? (Apakah kamu tidak mengerti?)"
Fajar : "A, gomen. Hai, watashi wa konwaku shite iru. Watashi wa Indoneshia kara kimashitashi, kono matsuri ni kita koto ga arimasen. (Oh, maaf. Iya, saya sedang bingung. saya dari indonesia dan belum pernah datang ke festival ini.)"
Cewek : "Watashi ga doukou shitaidesu ka? (Mau aku temenin?)"
Fajar : "Hai, ii desu. (Iya, boleh)"
Cewek : "Onamaewa? (Siapa nama kamu?)"
Fajar : "Watashi no namae wa Fajar desu. Indonesia kara kimashita. Douzo yoroshiku onegai shimasu. (Nama saya Fajar. Dari Indonesia. Senang berkenalan dengan kamu.)"
Cewek : "Watashi wa Ayana desu. Achan to yonde kudasai. Kochira koso douzo yoroshiku. (Saya Ayana. Panggil saya Achan. Senang berkenalan dengan kamu juga.)"
Mereka saling mengobrol dan sambil Fajar membuka kamusnya sekali-sekali.

Achan mengajak Fajar untuk bermain pancingan ikan yang ada di Festival dan Fajar pun menurutinya. Achan mengajari Fajar cara menggunakan pancingan tersebut. Secara tidak sengaja, Ikha datang ke Festival dengan tergesa-gesa. Dibawah terangnya lampion, ia mencari keberadaan Fajar dan setelah lama mencari akhirnya ia melihat Fajar sedang berdua dengan seorang perempuan. Ikha tidak pernah melihatnya disekolah dan sepertinya perempuan tersebut menyukai Fajar.
Entah mengapa tiba-tiba Ikha tidak tahan berada disana, sepertinya Ikha telah jatuh cinta kepada Fajar hanya saja ia pura-pura tidak menyadari rasa sayang yang ada di lubuk hatinya dan sekarang ia cemburu. Ia bergegas pergi dari Festival. Suara musik Festival terdengar semakin jauh jadi makin terasa sepi.
Kembang Api kembali naik ke udara, Ikha pun kembali pulang kerumahnya dengan perasaan kecewa. Festival akan segera selesai tapi Fajar masih menunggu Ikha yang tak kunjung datang. Setelah sangat lama menunggu akhirnya Fajar pulang kerumah dan izin pulang kepada Achan. Keesokan harinya disekolah, Fajar menanyakan kepada Ikha kenapa kemarin malam ia tidak datang.

Fajar : "Kha, kemarin malam kenapa ngga dateng? Aku kan nungguin kamu."
Ikha : "Ngg.. Ngga apa-apa kok Jar."
Fajar : "Beneran ngga apa-apa?"
Ikha : "Iya."

Sepulang sekolah seperti biasa Fajar pulang bersama dengan Ikha, tapi kali ini berbeda. Biasanya mereka berdua saling ngobrol saat dijalan tapi kali ini tidak. Sesampainya dirumah Ikha, Fajar langsung berbicara kepada Ikha.

Fajar : "Kha, kamu kenapa? Kok diem terus sih. Kamu marah ya?"
Ikha : "Gakpapa kok Jar."
Fajar : "Kha, kamu marah? Maafin aku Kha.."
Ikha : (Ikha hanya diam..)
Fajar : "Kha?"
Ikha : (dengan suara pelan) "Sebenernya kemarin aku dateng ke Festival, tapi begitu aku sampe disana, aku liat kamu lagi berduaan sama perempuan yang gak aku kenal. Dia pacar kamu?"
Fajar : "Bukan kok Kha, kemarin aku lagi nungguin kamu tiba-tiba perempuan itu dateng terus nemenin aku.."
Ikha : "Kok kemarin aku liat pegang-pegangan tangan gitu sih?"
Fajar : "Bukan pegangan Kha, kemarin tuh aku minta ajarin main permainan yang ada di Festival itu. Aku kan gak ngerti."
Ikha : "Tapi kamu suka sama dia?"
Fajar : "Ya enggak lah.. (lalu dengan nada agak pelan) Hmm.. gimana ya bilangnya."
Ikha : "Kenapa?"
Fajar : "Aku sukanya sama Kamu Kha.."
Ikha : (Ikha terdiam bingung)
Fajar : "Kha, kamu mau ya jadi pacar Aku.. Ya, Ya.."
Ikha : "Hmm.. Iya mau Jar."
Fajar : (teriak senang) "Yes!!. Jangan panggil aku Jar lagi. Panggil aku Beib.. Hahaha."
Ikha : "Haha, oke Beib.."

Mulai saat itu mereka berdua pun berpacaran. Fajar memberitahukan hal itu kepada Rizal. Ekspresi wajah Rizal didepan Fajar memang biasa saja mendengar berita itu, tapi hatinya berkata lain. Sebenarnya saat pertama kali bertemu dengan Ikha, Rizal langsung menyukai Ikha. Tapi mau gimana lagi, Ikha sudah terlanjur milik Fajar.
Sejak itu Rizal menjadi galau dan terus mencari cara untuk bisa Move on dari Ikha. Akhirnya Rizal memutuskan untuk refreshing ke pantai di kota Dazaifu. Siapa tau dapat penggantinya Ikha. Ada sebuah pantai yang namanya pantai Momochi dan Rizal pergi kesana.
Sesampainya di pantai, Rizal hanya duduk sendiri di pasir pantai sambil melihat pemandangan disekitar pantai. Tidak lama, ada seorang perempuan duduk disamping Rizal tapi agak jauh. Rizal melihat ke arah perempuan tersebut, perempuan itu pun menatap Rizal. Mereka saling bertatapan, kemudian wajah perempuan tersebut berpaling menghindar, tapi kembali melirik lagi kepada Rizal. Begitu juga Rizal kepada perempuan tersebut.
Wajah perempuan tersebut mirip wajah orang-orang Indonesia. Rizal ingin kenalan tapi masih agak ragu juga karena dia tidak bisa berbahasa Jepang. Tapi Rizal lebih yakin jika perempuan tersebut adalah orang Indonesia. Akhirnya Rizal berkenalan dengan perempuan tersebut dengan bahasa Indonesia.

Rizal : "Hey, orang Indonesia ya?"
Perempuan : "Eh, i.. iya.. kok tau?"
Rizal : "Haha, nebak aja. Nama kamu siapa?"
Perempuan : "Oh, nama aku Sinka Juliani. Panggil aja Sinka. Kalo kamu siapa?"
Rizal : "Aku Rizal. Kamu sendirian?"
Sinka : "Iya, aku sendiri."
Rizal : "Ngapain disini?"
Sinka : "di pantai maksudnya? ya mau refreshing lah."
Rizal : "Yah, bukan. Maksudnya kamu kan orang Indonesia, di Jepang ngapain?"
Sinka : "Oh, hehe. Aku lagi liburan sekolah dan aku liburan kerumah nenek aku, nenek aku tinggalnya disini, di Jepang. Kalo kamu?"
Rizal : "Papah aku kerja disini, keluarga aku ikut tinggal disini jadinya.."
Sinka : "Oh, gitu. Asik dong bisa tinggal disini. Kalo aku paling cuma seminggu abis itu pulang lagi ke Indonesia."
Rizal : "Iya, sebenernya sih agak kangen juga sama Indonesia."
Sinka : "Kalo udah biasa lama-lama juga ngga kok. Oiya, rumah kamu dimana?"
Rizal : "Deket kok dari sini, main kerumah aku yuk. Nanti aku kenalin sama temen-temen aku."
Sinka : "Beneran? ayo deh. Aku juga bete gak ada temen dirumah."

Mereka berdua pergi kerumah Rizal. Rizal meminta Fajar dan Ikha untuk kerumahnya karena ingin mengenalkan Sinka kepada mereka. Mereka pun meng-iya-kan permintaan Rizal untuk datang kerumahnya.
Sesampainya mereka dirumah Rizal.

Fajar : "Hey, Zal. Punya temen baru?"
Rizal : "Iya Jar, kenalin ni namanya Sinka."

Fajar dan Ikha sekarang berteman dengan Sinka. Mereka pun cepat akrab. Begitu pun Rizal kepada Sinka. Mereka berdua cepat akrab seperti Fajar dan Ikha. Sepertinya Rizal telah jatuh cinta kepada Sinka, begitupun Sinka kepada Rizal. Sinka jadi sering main kerumah Rizal karena dia kesepian dirumahnya.
Galau Rizal terobati oleh Sinka dan sehari sebelum Sinka pulang ke Indonesia Rizal mengutarakan perasaannya kepada Sinka.

Rizal : "Ka, sebenernya aku suka sama kamu. Kamu mau ya jadi pacar aku. Kamu jangan tinggalin aku ya.."
Sinka : "Aduh, gimana ya. Aku mau sih tapi aku harus balik lagi ke Indonesia karena rumah dan sekolah aku disana."
Rizal : "Jadi kamu tetep mau pergi?"
Sinka : "Iya, aku mau kita tetap pacaran walaupun terpisah oleh tempat."
Rizal : "Jadi kita tetap bisa terhubung?"
Sinka : "Iya, sekarang kan teknologi canggih. Jaga diri kamu disini ya. Aku janji aku bakal balik lagi kesini setelah aku lulus SMA dan aku akan lanjutin kuliah disini."
Rizal : "Oke Ka, aku akan nunggu kamu sampai kapanpun."
Sinka : "Iya, see you ya.."

Sinka kembali lagi ke Indonesia dan berjanji akan kembali ke Jepang untuk menemui Rizal dan melanjutkan sekolahnya.

--------------------------------------------------------------------------------

Fajar telah berpacaran dengan Ikha, Rizal pun telah pacaran dengan Sinka walaupun jarak jauh. Tapi bagaimana dengan Alldy?

--------------------------------------------------------------------------------

Alldy menjaga pesan dari Fajar, yaitu menjaga Nabilah. Alldy sejak dulu memang suka kepada Nabilah tapi tidak pernah direspon, lagipula Alldy tidak pernah menyatakan perasaannya kepada Nabilah.
Hingga suatu hari Alldy sudah tidak bisa menahan perasaannya lagi kepada Nabilah. Alldy mengungkapkan perasaannya itu..

Alldy : "Bil, sebenernya aku tuh suka sama kamu. Udah lama. Tapi aku gak berani bilang."
Nabilah : "Hm.. Gimana ya Dy. Aku gak bisa nerima kamu. Maaf ya.."
Alldy : (Dengan nada sedih) "Yah, kenapa?"
Nabilah : "Maaf ya. Aku gabisa.."

Nabilah langsung pergi meninggalkan Alldy sendirian.

Walaupun Alldy ditolak, tapi dia tidak galau. Dia langsung mencari gantinya Nabilah.
Keesokan harinya ia lari pagi di taman kota, tidak biasanya dia olahraga karena tujuannya bukan untuk olahraga tapi untuk mencari pengganti Nabilah. Saat sedang asik jogging, dia bertemu dengan teman perempuannya sewaktu SMP. Alldy ingat bahwa itu adalah cinta pertamanya.
Nama perempuan itu adalah Veranda dan biasa dipanggil 'Ve'.

Alldy : "Hey, Ve!"
Ve : "Eh, Alldy ya?"
Alldy : "Iya, eh gimana kabarnya?"
Ve : "Aku baik, kamu gimana?"
Alldy : "Baik juga. Ngga kerasa ya kita udah hampir 3 tahun ngga ketemu."
Ve : "Iya, semenjak perpisahan SMP, sampe sekarang mau perpisahan SMA lagi.."
Alldy : "Iya, suka lari pagi disini?"
Ve : "Iya. Kamu juga? tapi kok aku gak pernah liat kamu disini sih?"
Alldy : "Aku jarang banget kesini. Oh iya, udah agak siang nih. Aku mau pulang. Bisa minta nomer Hp kamu ngga?"
Ve : "Boleh, catet ya.."

Veranda memberikan nomor hp nya kepada Alldy. Dengan begitu Alldy bisa lebih leluasa untuk mendekati Veranda. Setelah lama PDKT, akhirnya Alldy dan Veranda berpacaran. Hari demi hari berlalu, Alldy dan Veranda telah lulus dari sekolah SMA nya masing-masing.
Sampai suatu hari saat mereka sedang jalan berdua, Alldy mengajak Veranda untuk membeli es krim di sebuah minimarket. Tapi saat Alldy ingin membayarnya di kasir.....
Rupanya ada Nabilah yang sedang ikut mengantri di kasir minimarket. Nabilah menyadari lebih dulu jika yang sedang antri didepannya adalah Alldy. Tak lama kemudian Alldy menyadari keberadaan Nabilah. Mereka berdua pun saling bertatapan.
Nabilah merasa ada yang berbeda dari Alldy. Alldy memakai jas yang terlihat bagus, rambutnya juga sangat rapi jadi terlihat sedikit keren. Disinilah Nabilah merasa jatuh cinta kepada Alldy.
Nabilah menyapa duluan, tapi Alldy tidak terlalu menanggapi dengan baik. Nabilah pun menyadari kalau disebelah Alldy berdiri seorang gadis yang cantik. Alldy bertanya kepada Nabilah.

Alldy : "Sendirian?"
Nabilah : "Enggaklah.." (sambil melihat keluar pura-pura ada yang menunggu)

Nabilah menyembunyikan perasaannya demi rasa gengsi. Dan ujungnya adalah penyesalan.
Nabilah berkata-kata dalam hati :
"Alldy, jangan becanda. Kenapa aku harus cemburu sama kamu?
Alldy, kok aku nggak pernah denger kamu jadian lagi?
Alldy, ih… ngapain sih jalan-jalan sama pacar disini?
Iya… iya… aku sendirian,
Jam segini sendirian beli ice cream.
Alldy, ayo bilang sesuatu!
Ayo bilang kata-kata yang aku mau!"

Yasudahlah, kini Alldy telah bersama Veranda dan Nabilah tidak bisa berbuat apa-apa.

--------------------------------------------------------------------------------

Setelah kelulusan SMA, Sinka menepati janjinya untuk kembali melanjutkan kuliahnya di Jepang demi bertemu Rizal. Dan Rizal juga menepati janjinya yaitu menunggu Sinka. Mereka berdua kembali berpacaran layaknya orang lain berpacaran.
Sejak saat itu Rizal sering mengajak Sinka main ke pantai saat mereka berdua pertama kali bertemu. Bagaimana dengan Fajar? masa ngajak jalan ke sekolah? Tentu saja bukan....
Fajar lebih suka mengajak Ikha ke bukit di kota Dazaifu untuk melihat pemandangan senja. Ikha suka sih diajak ke bukit, tapi Ikha lebih suka lagi jika diajak jalan ke kebun binatang. Apalagi saat hujan. Kebun binatang terasa seperti milik mereka berdua.

--------------------------------------------------------------------------------

Yup. Inilah akhir dari cerita ini. Ingat, ini cuma Fiksi. Kesamaan nama tokoh, tempat, alur, dan lain-lain bisa jadi suatu kebetulan. Terima kasih sudah mau baca.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: